Pages

Moh Follow ANAK JATI MALAYA

AMARAN ANAK JATI MALAYA

~Penulisan, foto, grafik dan lain-lain imej yang dipaparkan dalam blog ANAK JATI MALAYA ini adalah merupakan pandangan peribadi sebagai rakyat Malaysia yang bebas bersuara dan tidak mewakili mana-mana pihak

~Pengurusan blog tidak akan bertanggungjawab atas sebarang tuntutan, kerugian, kelemahan dan ketidakpuashatian mana-mana pihak yang bakal terjadi disebabkan artikel yang disiarkan di sini.
Terima Kasih.

█║▌│█│║▌║││█║▌║▌║▌║█
█║▌│█│║▌║││█║▌║▌║▌║█
© ΘRIGINAL AJM PRΘFILE
✔ Verified Θfficial by BLOGGER
© Profile Θriginal & Θfficial®
Real ██████████ 1ΘΘ%

Thursday 3 January 2013

AL-QUR'AN TERTUA DI DUNIA BERADA DI NEGARA UZBEKISTAN


Di sebuah sudut gelap ibukota negara Uzbekistan yaitu Tashkent, terdapat satu peninggalan paling bersejarah bagi umat Islam, iaitu Al-Qur'an paling tua di dunia yang masih ada hingga saat ini. Al-Qur'an ini berasal dari masa pemerintahan khalifah ketiga yaitu Utsman Ibni Affan.

Utsman Ibni Affan merupakan perintis pembukuan Al-Qur'an pertama, setelah sebelumnya Al-Qur'an hanya dihafal atau ditulis di atas lembaran kayudan tulang unta. Pembukuan Al-Qur'an pertama ini dilakukan Utsman bin Affan ketika berada di Madinah. Pembukuan Al-Qur'an ini selesai pada tahun 651 atau 19 tahun setelah meninggalnya Rasulullah SAW.

Pembukuan ini dilakukan Utsman untuk mencegah perselisihan dan perbedaan versi dari ayat Al-Qur'an, sehingga beliau memutuskan untuk membukukannya di Tashkent, Al-Qur'an ini di simpan di sebuah kawasan yang dikenal dengan nama Hast-Imam sebuah lokasi yang jauh dari keramaian orang.

Letak lokasi penyimpanan Al-Qur'an ini berdekatan dengan makam ilmuwan dari abad ke-10, yaitu Kaffel Sashi. Penyimpanan Al-Qur'an ini berada di kawasan bangunan yang menjadi pusat aktivitas Mufti Uzbekistan atau pimpinan keagamaan tertinggi di negara ini.

Al-Qur'an tertulis pertama yang dibukukan ini sangatlah berharga, karenanya ia di simpan dalam sebuah lemari kaca yang menempel ke dinding. Sayangnya, karena sudah berusia ratusan tahun, Al-Qur'an ini tidak utuh lagi. Saat ini yang hanya tinggal sepertiganya saja atau sekitar 250 halaman lagi. Ayat-ayatnya ditulis dalam bahasa Hejaz dan ditulis diatas kulit rusa.

Disebutkan bahwa Khalifah Utsman membuat lima salinan dari Al-Qur'an ini dan menyebarkannya ke berbagai wilayah Islam. Selain yang ada di Tashkent, salinan lainnya juga masih tersimpan di Topkapi Palace di Istanbul, Turki.

Tidak jauh dari lokasi penyimpanan Al-Qur'an , ada juga sebuah rumah yang ternyata menaungi benda bersejarah lainnya, yaitu helai rambut Rasulullah SAW. Selain Al-Qur'an tertua, helai rambut ini juga menjadi salah satu koleksi bersejarah yang dimiliki Asia Tengah dalam keterkaitan mereka dengan sejarah Islam.

Dilokasi yang sama juga terletak perpustakaan yang menyimpan kekayaan dengan koleksi bersejarahnya. ''Diperkirakan di perpustakaan itu ada sekitar 20 ribu buku dan tiga ribu naskah,''ujar Ikram Akhmedov, asisten sang mufti.

Buku-buku itu rata-rata adalah buku tentang sejarah abad pertengahan, astronomi, dan kedokteran. Namun ada juga Al-Qur'an dan buku-buku tentang ilmuhukum. ''Namun benda tertua di perpustakaan ini adalah Alquran yang berasal dari abad ketujuh atau dari masa pemerintahan khalifah Utsmanbin Affan,'' jelasnya.

Keberadaan Al-Qur'an tertua di dunia ini mengingatkan kita betapa kawasan Asia Tengah memberikan peranan sangat penting dalam sejarah perkembangan agama Islam. Ini juga merupakan fakta yang tidak bisa dipungkiri, bahwa harta karun umat Islam berada di negara yang dulunya merupakan pecahan negara komunis terbesar di dunia, iaitu Uni Soviet.

Sejarah sampainya Al-Qur'an dari dinasti pemerintahan Utsman bin Affan ke Tashkent ini sangatlah luar biasa. Setelah kematian Utsman bin Affan, sebahagian orang menyatakan bahwa Al-Qur'an ini dibawa oleh Ali Ibni Abi Thalib ke Kuffah atau yang sekarang dikenal sebagai Iraq.

Tujuh ratus tahun kemudian, ketika Tamerlane (penakluk kawasan Asia Tengah) datang ke daerah ini, ia menemukan Al-Qur'an ini dan membawanya ke ibu kotanya di Samarkand, Al-Qur'an ini berada di Samarkand lebih dari empat abad, hingga orang Rusia menaklukan kota ini pada tahun 1868.

Saat itu, Gubernur Rusia mengirimkan Al-Qur'an ini ke St Petersburg dimana Al-Qur'an ini kemudian di simpan di perpustakaan kerajaan. Namun setelah pecahnya revolusi Bolshevik, Lenin yang sangat bernafsu menguasai daerah umat Islam mengirimkan Al-Qur'an ini ke Ufa atau yang kemudian dikenal sebagai Bashkortostan.

Namun akhirnya, setelah berulang kali diminta oleh Muslim Tashkent, Al-Qur'an ini akhirnya kembali lagi ke Asia Tengah pada tahun 1924. Sejak saat itulah, Al-Qur'an ini ditempatkan di Tashkent dan hingga ke saat ini.

Sejak awal dengan adanya  Al-Qur'an ini telah menarik banyak orang termasuk pemimpin tertinggi umat Islam untuk mengunjunginya. Sehingga dirasakan sangat aneh kerana Al-Qur'an ini masih ditempatkan di lokasi tersebut.

Barangkali ini merupakan ketakutan pemerintahan Uzbekistan yang banyak diwarisi oleh nilai-nilai dari era komunis Soviet. Hingga kini mereka masih tidak mempercayai Islam karenanya mereka juga masih memandang Islam dengan penuh kecurigaan.

Mufti yang juga mengelola serta menjaga benda ini menyatakan bahwa Al-Qur'an ini tidak dipertontonkan dan dijaga agar tidak terlalu menarik banyak perhatian. Ini dilakukan untuk menjaganya dari hal-hal negatif yang mungkin terjadi.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...